Kegiatan Early Exposure IV Program Study Farmasi di RSUD Bukittinggi

Kegiatan early exposure yang dilakukan pada tanggal 24 Februari – 8 Maret 2025 di RSUD Bukittinggi yaitu yang pertama, pada apotek rawat inap dilakukan penyiapan obat-obatan sesuai dengan resep dokter yang diberikan untuk pasien di ruang perawatan. Selain itu, juga dipelajari mengenai cara mengecek dan memastikan dosis obat yang diberikan sesuai dengan indikasi medis. Hal ini sangat penting untuk mencegah kesalahan pengobatan yang dapat berdampak pada keselamatan pasien. Yang kedua, pada gudang farmasi dipelajari mengenai pengelolaan stok obat yang ada di rumah sakit. Setiap obat yang diterima harus diperiksa dengan cermat, baik dari segi jumlah, jenis, kualitas, serta tanggal kadaluwarsa. Obat-obat tersebut kemudian disimpan di tempat yang sesuai berdasarkan kategori obat dan tanggal kadaluwarsa. Kemudian, juga dipelajari tentang proses pemesanan obat yang diperlukan oleh bagian lain rumah sakit. Tim gudang farmasi berkoordinasi dengan apotek rawat jalan, apotek rawat inap, dan Depo IGD untuk memastikan obat-obat yang diperlukan selalu tersedia. Pemantauan terhadap stok obat juga dilakukan secara rutin, dan apoteker di gudang farmasi memastikan bahwa obat yang terdistribusi ke berbagai unit rumah sakit sesuai dengan permintaan dan kebutuhan pasien.

Yang ketiga, pada apotek rawat jalan dipelajari bagaimana alur pelayanan kepada pasien yang datang untuk mendapatkan resep dari dokter. Kegiatan yang dilakukan yaitu proses pengecekan resep, pengambilan obat, serta memberikan informasi terkait indikasi dan cara penggunaan obat. Pada penyerahan resep apoteker melakukan Pelayanan Informasi Obat (PIO) kepada pasien agar terapi pengobatan dapat berjalan efektif. Dan yang terakhir, pada depo IGD (Instalasi Gawat Darurat) dilakukan pengelolaan obat-obatan darurat, seperti obat-obatan untuk menangani reaksi alergi, obat untuk perawatan pasien trauma, serta obat-obat lainnya yang digunakan dalam situasi kritis. Kemudian, dilakukan pengecekan obat yang akan diberikan kepada pasien, serta memastikan obat yang tersedia dalam kondisi siap pakai dan dalam jumlah yang cukup.